Tuesday, November 04, 2008

Laskar Pelangi


Radit sudah lancar jalan, sesekali jatuh kalau meleng. Sekarang sudah diajari berhitung oleh kami, sa..tu, du..ga.. ti..ga sering loncat dari satu ke tiga, juga angka tujuh, sering kelewat langsung ke tu.. pan, dela..pan.. ^_^

Sangat suka membaca buku (atau melihat gambar), dan favoritnya adalah duduk di pangkuan saya waktu baca. Jadi sering terganggu kalo saya pribadi sedang baca buku atau koran, Radit pasti langsung ikutan.. 'ca... ca...' sambil menyelusup di pangkuan. Kadang kesel, tapi juga senang, kalau anak ini suka membaca. Takutnya kalau dimarahi, akan memadamkan minatnya membaca. Kadang saya ambil lembaran koran trus baca di samping (Radit tetap dipangkuan), dia akan membuang koran yg di hadapannya dan mengambil koran yg sedang saya baca. Fiuh...

Sekarang nonton film cd (brainy baby, elmo, atau barney) hanya dibatasi pagi hari bangun tidur. Siang harinya biasa nonton di lantai bawah di kamar omnya, tapi sekarang tivinya sedang rusak. Ada berkah terselubung. Kalau malam, kita bilang, barneynya lagi bo..bo, sudah malam. Radit pun mengerti. Saya agak kuatir sebelumnya, dia begitu addict pada tivi dan film cd itu. Setiap buka mata, hanya baby yg disebut. Setiap kita pulang kerja, hanya 'baby' kata pertamanya.

Kemaren anter Vitri ke dokter, perutnya sakit kalau malam hari. Kata dokter itu diare, pas pulang, masih siang. Akhirnya kita nonton dulu Laskar Pelangi, di ciwalk cinema xxi. Gile, jajan kopinya lebih mahal dari tiketnya.

Kurang puas rasanya di film ini. Mungkin karena kita sudah baca bukunya. Banyak bagian yg terloncati. Banyak bagian yg ditambah tambah. Memang ada kelebihan secara visual. Kalau di buku, banyak moment yg bisa menggugah. Kalau di film ini, tercatat 2 moment yg bikin mata saya basah. Bukan cengeng, hanya saya memang gampang tersentuh. Huahahaha.. Pas bagian bu Muslimah masuk ngajar setelah berkabung atas wafatnya pak Harfan. Saat itu Lintang sedang mengajari teman nya soal sejarah. Yang kedua adalah ketika Lintang berpamitan pada temannya untuk tidak sekolah lagi.

Sungguh saya menunggu sequel film ini. Dan yang pasti saya akan mengkoleksi filmnya. Untuk anak saya kelak. Satu lagi, lagu nidji, ternyata menyentuh juga. Awalnya saya agak kurang suka lagu ini, tapi ternyata kalau digabungkan dengan filmnya, lagu ini jadi punya jiwanya (bagi saya sih).

Dan sepertinya saya sudah menemukan nama untuk adik Radit (matahari) kalau nanti diberi kepercayaan oleh Allah. Lintang (bintang)...

Dody -041108-

No comments: